Pengertian
Dosa Besar
dosa besar
adalah segala perbuatan yang pelakunya diancam dengan api neraka, laknat atau
murka Allah di akherat atau mendapatkan hukuman had di dunia. Sebagian ulama
menambahkan perbuatan yang nabi meniadakan iman dari pelakunya, atau nabi
mengataan ‘bukan golongan kami’ atau nabi berlepas diri dari pelakunya.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menghunuskan pedang kepada kami, kaum muslimin, maka dia bukan golongan kami” (HR Bukhari dan Muslim).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menipu kami maka dia bukan golongan kami” (HR Muslim).
Mencuri adalah perbuatan yang memiliki hukuman had yaitu potong tangan maka muncuri adalah dosa besar. Zina juga memiliki hukuman had sehingga termasuk dosa besar. Membunuh juga dosa besar. Namimah atau adu domba juga dosa besar karena sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Orang yang melakukan namimah itu tidak akan masuk surga” (HR Bukhari dan Muslim).
إِنَّ الَّذِينَ
يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ
نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang yang memakanharta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)” (QS an Nisa’:10). Dalam ayat ini ada ancaman neraka bagi orang yang memakan harta anak yatim sehingga perbuatan ini hukumnya dosa besar.
Macam-Macam Dosa
Dosa Besar. Yaitu dosa yang disertai
ancaman hukuman di dunia, atau ancaman hukuman di akhirat. Abu Tholib Al-Makki
berkata: Dosa besar itu ada 17 macam.
- 4 macam di hati, yaitu: 1. Syirik. 2. Terus menerus berbuat maksiat. 3. Putus asa. 4. Merasa aman dari siksa Allah.
- 4 macam pada lisan, yaitu: 1. Kesaksian palsu. 2. Menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik. 3. Sumpah palsu. 4. mengamalkan sihir.
- 3 macam di perut. 1. Minum Khamer. 2. memakan harta anak yatim. 3. memakan riba.
- 2 macam di kemaluan. 1. zina. 2. Homo seksual.
- 2 macam di tangan. 1. membunuh. 2. mencuri.
- 1 di kaki, yaitu lari dalam peperangan
- 1 di seluruh badan, yaitu durhaka terhadap orang tua.
Diantara
dosa-dosa besar yang musti dijauhi oleh setiap orang yang mengaku dirinya
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah sebagaimana hadits berikut :
"اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ: الشِّرْكُ
بِاللهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إلاَّ
باِلْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّباَ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ، وَالتَّوَلِّي
يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ المُحْصَناَتِ الغَافِلاَت".
"Jauhilah
oleh kalian tujuh perkara (dosa besar) yang membinasakan, yaitu :
Menyekutukan Allah, Mengerjakan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh
Allah kecuali dengan alasan yang hak, memakan riba, memakan harta anak yatim,
lari dari medan perang dan menuduh berzina wanita-wanita yang terpelihara
kehormatannya yang dalam keadaan lalai lagi beriman". (HR. Bukhari dan
Muslim)
Cara Taubat
·
1. Mengetahui hakikat taubat. Hakikat taubat adalah:
Menyesal, meninggalkan kemaksiatan tersebut dan berazam untuk tidak
mengulanginya lagi. Sahal bin Abdillah berkata: “Tanda-tanda orang yang
bertaubat adalah: Dosanya telah menyibukkan dia dari makan dan minum-nya.
Seperti kisah tiga sahabat yang tertinggal perang”.
·
2. Merasakan akibat dosa yang dilakukan. Ulama salaf
berkata: “Sungguh ketika saya maksiat pada Allah, saya bisa melihat akibat
dari maksiat saya itu pada kuda dan istri saya.”
·
3. Menghindar dari lingkungan yang jelek. Seperti
dalam kisah seorang yang membunuh 100 orang. Gurunya berkata: “Pergilah ke
negeri sana … sesungguhnya disana ada orang-orang yang menyembah Allah dengan
baik, maka sembahlah Allah disana bersama mereka dan janganlah kamu kembali
ke negerimu, karena negerimu adalah negeri yang jelek.”
·
4. Membaca Al-Qur’an dan mentadabburinya.
·
5. Berdo’a. Allah berfirman mengkisahkan Nabi
Ibrahim: “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh
kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk
patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat
ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” Al Maraghi berkata: “Yang dimaksud
”terimalah taubat kami” adalah: Bantulah kami untuk bertaubat agar kami bisa
bertaubat dan kembali kepada-Mu.”
·
6. Mengetahui keagungan Allah yang Maha Pencipta.
Para ulama salaf berkata: “Janganlah engkau melihat akan kecilnya maksiat,
tapi lihatlah keagungan yang engkau durhakai.”
·
7. Mengingat mati dan kejadiannya yang tiba-tiba.
·
8. Mempelajari ayat-ayat dan hadis-hadis yang menakuti
orang-orang yang berdosa.
·
9. Membaca sejarah orang-orang yang bertaubat.
|
0 komentar:
Posting Komentar