MAKALAH ETIKA BISNIS


Permasalahan etika selalu menarik perhatian cendekiawan di sepanjang sejarah manusia, naik dan turunya berbagai peradaban seringkali menghasilkan dimensi penting etika yang efektif.
Di era modern sekarang, permasalahan ini mendapat perhatian banyak Negara, pemerintahan, masyarakat dan komunitas pengusaha.oleh karena itu, etika bisnis menjadi topik utama pembahasan para akademis,pemerintah,asosiasi professional,dan terkait organisasi lainya.
Tulisan ini di awali dengan makna etika,kemudian membahas topik tentang etika dalam literature bisnis, lalu etika dan masyarakat.
2. PERMASALAHAN
a. apakah makna etika itu?
b. bagaimanakah etika dalam literatur  bisnis
c. etika bisnis islami
d. Aktivitas Bisnis yang Terlarang dalam Syariah

3.PEMBAHASAN
         A.Makna Etika
    Etika berasal dari kata Yunai ethos (bentuk tunggal) yang berarti: tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah ta etha, yang berarti adapt istiadat. Dalam hal ini, kata etika sama pengertiannya dengan moral.kata  mores (bentuk jamak) yang berarti adat istiadat,kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak, cara hidup (Kanter, 2001).Moral berasl dari kata latin: mos (bentuk tunggal),
Rasulluah bersbda:








Ada dua pengertian etika; sebagai praksis dan sebagai refleksi. Sebagai praksis, “ etika berarti nilai-nilai dan norma-norma moral baik yang dipraktikkan atau justru tidak dipraktikkan “ walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika sebagai  praksis sama artinya dengan moral atau morallitas yaitu apa yang harus dilakukan, tidak boleh dilakukan, pantas dilakukan dan sebagainya. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral (Bertens, 2001).





Etika secara etimologis dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan, atau ilmu tentang adapt kebiasaan yang berkenaan dengan hidup yang baik dan yang buruk (Kanter, 2001).

B. Etika dan Literatur Bisnis
Dalam hukum ekonomi Islam ( muamalat) etika bisnis merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dari kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Dalam melakukan perjan-jian (akad, kontrak), misalnya, ditentukan unsur-unsur yang harus ada beserta syarat sahnya agar kepentingan semua pihak terlindungi.






Etika sebagai praktis berarti : nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktikan atau justru tidak dipraktikan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Secara filosofi etika memiliki arti yang luas sebagai pengkajian moralitas. Terdapat tiga bidang dengan fungsi dan perwujudannya yaitu etika deskriptif (descriptive ethics), dalam konteks ini secara normatif menjelaskan pengalaman moral secara deskriptif berusaha untuk mengetahui motivasi, kemauan dan tujuan sesuatu tindakan dalam tingkah laku manusia. Kedua, etika normatif (normative ethics), yang berusaha menjelaskan mengapa manusia bertindak seperti yang mereka lakukan, dan apakah prinsip-prinsip dari kehidupan manusia. Ketiga, meta etika (meta ethics), yang berusaha untuk memberikan arti istilah dan bahasa yang dipakai dalam pembicaraan etika, serta cara berfikir yang dipakai untuk membenarkan pernyataan-pernyataan etika. Metaetika mempertanyakan makna yang dikandung oleh istilah-istilah kesusilaan yang dipakai untuk membuat tanggapan-tanggapan kesusilaan (Bambang Rudito dan Melia Famiola: 2007)
Apa yang mendasari para pengambil keputusan yang berperan untuk pengambilan keputusan yang tak pantas dalam bekerja? Para manajer menunjuk pada tingkah laku dari atasan-atasan mereka dan sifat alami kebijakan organisasi mengenai pelanggaran etika atau moral. Karenanya kita beras

0 komentar:

Posting Komentar