SISTEM PENGAWASAN DASAR DASAR MENEJEMEN

A.       SISTEM PENGAWASAN
1.        Defenisi pengawasan
Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa: “pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”
Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
2.        Tahapan Pengawasan
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:
·         penetapan standar pelaksanaan
·         penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
·         pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
·         pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan
·         pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.


3.        Prinsip Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok yang harus diselesaikan oleh staf.
Fungsi pengawasan harus difahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan reward kepada mereka yang dianggap mampu bekerja.
4.        Manfaat Pengawasan
Bila fungsi wasdal dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat berupa:
·      Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, pakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
·      Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
·      Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
·      Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
·      Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan.
5.        Proses pengawasan
Terdapat tiga langkah penting dalam proses pengawasana manajerial yaitu:
·      Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapaioleh staf atau organisasi
·      Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur.
·      Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya, dan menggunakan, dan menggunakan faktor tersebut untuk menetapkan langkah-langkah intervensi.

6.        Obyek Pengawasan
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan manajerial, ada lima jenis obyek yang perlu dijadikan sasaran pengawasan
·           Obyek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa. Pengawasan ini bersifat fisik.
·           Keuangan
·           Pelaksanaan program dilapangan
·           Obyek yang bersifat strategis
·           Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.

SISTEM PENGENDALIAN
1.        Defenisi Sistem Pengendalian
Sistem pengendalian manajemen merupakan hal yang tidak asing lagi untuk tidak dikenal ataupun dipergunakan oleh setiap organisasi, kelompok dll. Dimana adanya sistem pengendalian dianggap penting dalam sebuah organisasi, kelompok dll karena dengan adanya pengendalian mampu meminimalisir beberapa masalah yang kemungkinan besar terjadi, baik itu dilakukan oleh manusia maupun system (elektronik).
Menurut Robert sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat refetatif untuk melaksanakan sekelompok aktivitas. Dalam bukunya Suadi mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang-saling berhubungan maupun yang tidak, yang keseluruhannya merupakan sebuah kesatuan. sedangkan dalam kamus ilmiah populer sistem memiliki arti cara yang teratur (untuk melakukan sesuatu).
Dari beberapa definisi diatas bahwa sistem pengendalian merupakan suatu cara yang tepat dan teratur dalam satu kesatuan yang saling berintegrasi antara yang satu dengan yang lain untuk mencapai sebuah tujuan. Tentunya dalam sebuah system terdiri dari berbagai langkah kongrit yang akan digunakan oleh berbagai aktvitas.


2.        Aktifitas Pengendalian Manajemen
Adapun aktifitas pengendalian manajemen dapat dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu :
·           Perencanaan
·           Koordinasi
·           Komunikasi
·           Evaluasi
·           Pengambilan Keputusan
·           Mempengaruhi orang untuk mengubah perilakunya
3.             Pengaruh Internet atas Pengendalian Manajemen
·         Akses segera
·         Komunikasi Multi target
·         Komunikasi Tanpa Biaya
·         Kemampuan memperlihatkan gambar
·         Menggeser power dan control ke individu
·         Internet tidak dapat mengganti  proses dasar  yang terkait dengan pengendalian manajemen
·         Implementasi strategi intinya merupakan proses sosial  dan tidak dapat diotomatisasi
·         Disain dan operasionalisasi sistem pengendalian yang optimal memerlukan pertimbangan manusia
4.             Proses Pengendalian Manajemen
Adapun proses pengendalian manajemen dapat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
o    Strategic Planning
o    Penyusunan Anggaran
o    Pengukuran Kinerja
o    Evaluasi Kinerja

o    Kompoensasi Manajemen

0 komentar:

Posting Komentar